Bismillahir Rahmanir Rahim.
Madinah adalah kota suci kedua umat Islam. Pusat kemuliaan kota ini adalah Masjid Nabawi. Sebuah masjid yang indah dan mulia. Kemuliaan masjid ini adalah disebabkan sejarahnya yang begitu agung, ia berhubungan dengan kekasih Rabb semesta alam, al Musthafa, Muhammad. ShallaLlahu 'alayh!
Sejarah masjid Nabawi dimulai dari berhentinya unta tunggangan Nabi saat beliau berhijrah dari Makkah. Tempat berhentinya unta tunggangan Nabi inilah yang kemudian menjadi rumah Nabi yang kemudian menjadi kompleks Masjid Nabawi dan makam beliau. Kompleks Masjid Nabawi yang sangat sederhana di masa Nabi Muhammad, sebuah bangunan bertembok lumpur dan bertudung pelepah kurma, kemudian terus mengalami perkembangan dan pembangunan di masa ke khilafahan Islam hingga masa modern ini.
Madinah adalah kota suci kedua umat Islam. Pusat kemuliaan kota ini adalah Masjid Nabawi. Sebuah masjid yang indah dan mulia. Kemuliaan masjid ini adalah disebabkan sejarahnya yang begitu agung, ia berhubungan dengan kekasih Rabb semesta alam, al Musthafa, Muhammad. ShallaLlahu 'alayh!
Sejarah masjid Nabawi dimulai dari berhentinya unta tunggangan Nabi saat beliau berhijrah dari Makkah. Tempat berhentinya unta tunggangan Nabi inilah yang kemudian menjadi rumah Nabi yang kemudian menjadi kompleks Masjid Nabawi dan makam beliau. Kompleks Masjid Nabawi yang sangat sederhana di masa Nabi Muhammad, sebuah bangunan bertembok lumpur dan bertudung pelepah kurma, kemudian terus mengalami perkembangan dan pembangunan di masa ke khilafahan Islam hingga masa modern ini.
Semua tempat menjadi sudut-sudut cantik dan agung yang setiap peziarah dapat menikmati keindahan arsitektur dan kemuliaan sejarahnya. Akan tetapi, terdapat satu ruang yang tidak dapat dimasuki oleh sembarang orang, hanya orang-orang tertentu dengan maksud tertentu yang dapat memasuki ruang ini, yakni ruang makam Rasulullah.
Ruang makam Rasulullah dikenal dengan nama al Maqsurah asy Syarifah atau al Hujrah asy Syarifah. Ruangan ini dibangun dengan bentuk, beberapa menjelaskan alasan dibalik bentuknya ialah agar berbeda dengan Ka’bah. Ukuran ruangan ini adalah 16 m x 15 m ini. Ruangan ini menjadi sebuah ruangan 'rahasia' di balik pagar berwarna emas di dalam Masjid Nabawi.
Pada pagar emas bagian tengah terdapat tiga lubang utama. Lubang-lubang ini merupakan lubang intip ke dalam Maqshurah yang sejajar dengan kepala makam Rasulullah dan dua sahabat, Abu Bakar dan Umar.
Terdapat pintu berwarna hijau di bagian samping ruangan berpagar emas ini. Pintu ini adalah pintu masuk menuju Hujrah.
Dalam ruangan al Maqsurah beberapa tempat, diantaranya rumah Aisyah, yang menjadi tempat makam Rasul, rumah ‘Ali dan Fathimah, dan Mihrab Fathimah. Ruangan ini dibangun oleh Sultan Qataby pada tahun 886 Hijriah.
Benda kotak seperti makam pada gambar diatas adalah katil Fathimah. Barang-barang milik Rasulullah pada awalnya ditemmpatkan disini. Ketika Madinah dalam keadaan siaga di masa Perang Dunia I, pemerintah Utsmaniyah mengevakuasi artefak-artefak berharga ke Istanbul. Artefak-artefak itu kini disimpan di Istana Topkapi.
Di belakang katil Fathimah terdapat Mihrab Fathimah. Tiga kotak pada gambar diatas adalah tanda yang sejajar dengan kepala makam Rasulullah dan kedua sahabat, sama seperti lubang intip pada pagar emas di bagian depan Maqsurah. Sementara itu, di belakang mihrab Fathimah terdapat mihrab Tahajud yang merupakan tempat Rasulullah biasa melakukan shalat tahajud. Akan tetapi, mihrab ini kini telah ditutup.
Ruangan utama dalam al Maqsurah adalah ruangan berlapis 3 tembok dengan tembok luar berbentuk pentagon. Ruang ini, sebagian besar tertutup kain tenunan yang terbuat dari sutra murni, berwarna hijau lembut dengan kain katun yang kuat, dan dimahkotai oleh sabuk yang mirip dengan penutup Ka'bah, tetapi disini berwarna merah. Seperempat bagian dari kain dibordir dengan tulisan ayat Al Qur'an yang mulia dari surat al-Fath, terbuat dari garis kapas dan benang emas dan perak.
Tembok terluar dan tengah merupakan tembok berbentuk segi lima yang ditinggikan setelah dua kali terjadi kebakaran di sekitar makam. Sementara itu, tembok dalam adalah tembok berbentuk kotak yang mengelilingi rumah Aisyah, yang di dalamnya terdapat makam Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan dua makam kosong. Menurut beberapa ulama, makam kosong ini salah satunya akan menjadi makam Nabi Isa saat turunya beliau yang kedua. Wallahu a’lam.
Tembok terdalam adalah tembok terkuat yang berlapis timah. Pembangunan tembok dari timah ini dilatarbelakangi oleh usaha penggalian makam Nabi oleh orang-orang Nasrani dari Maroko. Hal ini kemudian diketahui dan berhasil digagalkan. Nuruddin Zanki kemudian memerintahkan pembuatan tembok dari timah tebal di sekitar makam Rasulullah SAW. Kejadian ini terjadi pada 1164 Masehi atau 554 Hijriah, dicatat oleh Ali Hafidz, seorang sejarawan Arab, dalam Fushul min Tarikh al-Madinah al-Munawwarah.
Al Maqsurah dan ruangan di dalamnya terletak tepat di bawah kubah hijau. Tepat di bawah kubah hijau sendiri sebenarnya terdapat kubah kecil yang menutupi ruangan ini.
Berikut adalah animasi 3D yang menggambarkan areal al Maqsurah asy Syarifah.
Fakta-Fakta Masjid Nabawi
Bagian paling dalam al Maqsurah yang berisi makam Nabi kini tidak dapat diakses. Sehingga mengambil gambar makam Rasulullah adalah sulit. Akan tetapi beredar beberapa foto yang dinisbahkan sebagai isi dari makam nabi Muhammad. Akan tetapi gambar-gambar tersebut bukanlah foto makam Nabi Muhammad, melainkan diantaranya makam Sultan Utsman Ghazi atau Maulana Rumi.
Terdapat beberapa pilar dalam Masjid nabawi yang memiliki sejarah khusus. Lokas pilar-pilar ini masih terjaga hingga saat ini. Tanda berupa kaligrafi dalam bahasa Arab diukir pada pilar-pilar tertentu untuk menandainya. Pilar-pilar ini disebut ‘Ustuwaanah’. Pilar-pilar yang masih ada diantaranya: Ustuwaanah Hannaanah, Ustuwaanah A’isyah / Ustuwaanah Muhajirin, Ustuwaanah Tawbah / Abu Lubabah, Ustuwaanah Sarir, Ustuwaanah Hars / ‘Ali, Ustuwaanah Wufud, Ustuwaanah Tahajjud, Ustuwaanah Jibra’il.
Terdapat pilar yang menandai batas masjid Nabawi yang asli. Pilar-pilar ini ditandai dengan kaligrafi ‘Ini Masjid Nabi’
Kubah hijau yang terkenal di atas makam Rasulullah telah mengalami beberapa perubahan warna. Kubah ini pernah diwarnai putih pada suatu masa. Dalam sejarahnya, warna kubah ungu adalah yang paling lama sebelum kemudian diganti menjadi hijau.
Bangunan Masjid Nabawi modern mencakup area lebih dari 100 kali ukuran Masjid Nabawi asli. Hal ini sama dengan mencakup hampir keseluruhan kota lama Madinah. Fakta ini dapat dilihat dari lokasi Makam Baqi’ yang dulu di masa Rasulullah terletak di batas kota tetapi kini menjadi batas Masjid Nabawi. Denah areal Masjid Nabawi di sekitar Hujrah:
Semoga bermanfaat! Ṣhalli yaa Rabbi tsumma sallim ‘alaa man huwa li l-khalqi raḥmatun wa syifaa’un wa ‘ala l-aali wa ṣh-shahaabati jam‘an ma tazayyanat bi n-nujuumi s-samaa’u!
diambil dari Catatan Musafir Muda dengan penyesuaian
0 comments:
Post a Comment